Jejak Peradaban Majapahit

 
Jawa Dwipa sejak berabad silam telah dikenal sebagai tanah subur tempat tumbuhnya padi, di sana tercatat sebagai tempat lahir dan berkembangnya peradaban besar yang pernah mengukir sejarah Nusantara. Pada masa Majapahit sebuah prasasti tahun 1486 M memuat pembangunan dua bendungan: Jiu untuk mengairi persawahan di Kalamasa, dan Trailokyapuri mengairi daerah hilir. Ketika Maclaine Pont survey tempat penanaman tebu, ia menemukan 18 waduk lama, antara lain: Baureno, Kumitir, Kraton, Temon, Domas, dan Kedungwulan. Satu waduk diantaranya berstruktur bata seperti Segaran. Demikian pula kanal-kanal yang berpola silang saling sejajar dan tegak lurus, saluran-saluran bawah tanah seperti saluran di situs Blendren.